Peduli Korban Banjir, Wakapolda Kalteng Dampingi Mensos Tinjau Korban Banjir di Palangka Raya

PALANGKA RAYA - Dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Menteri Sosial Tri Rismaharini juga menyempatkan meninjau lokasi pengungsian korban banjir yang berada di Gor Sanaman Mantikai, Kota Palangka Raya, Rabu (24/11/2021) sore.

Pada peninjauannya kali ini, Menteri Sosial RI bersama Komisi IV DPR RI dan Komisi III DPR RI didampingi langsung oleh Wakapolda Kalteng Brigjen Pol. Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A. dan Wakil Gubernur Kalteng H. Edi Pratowo serta Forkopimda Kalteng.

Baca juga: Anugerah Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2021, Presiden Jokowi: Tidak Ada Toleransi Bagi Pelayanan Lambat

Wakapolda melalui Kabidhumas Kombes Pol. K. Eko Saputro, S.H., M.H. menyampaikan selain meninjau lokasi pengungsian para korban banjir, Menteri Sosial RI juga memberikan bantuan berupa paket sembako, makanan cepat saji, karpet gulung spon dan peralatan dapur keluarga.

"Semoga dengan adanya bantuan dari Kementrian Sosial ini dapat meringankan kesusahan masyarakat yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya, " ujar Eko.

Baca juga: Resmikan Penataan Kampung Ulos Huta Raja, Presiden Jokowi: Upaya Pemerintah Lestarikan Warisan Pusaka Bangsa

Lebih lanjut Eko menambahkan, selain meninjau lokasi pengungsian di Gor Sanaman Mantikai, Menteri Sosial RI juga meninjau lokasi banjir di Jalan Flamboyan, Kota Palangka Raya.

"Kedatangan Menteri Sosial tersebut bertujuan untuk memastikan kesehatan para korban banjir yang terjadi pada minggu lalu yang disebabkan oleh meluapnya air sungai Kahayan, " ucapnya.

Baca juga: Wujudkan Samosir Sejahtera dan Bermartabat, Bupati Samosir Sampaikan Usulan Pembangunan Kepada Presiden Jokowi

Eko juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya bersama Pemerintah Daerah juga telah mendirikan Posko Psikososial untuk membantu memberikan motivasi serta hiburan kepada para korban banjir terutama anak anak.

"Posko Psikososial didirikan untuk membantu anak anak korban banjir, karena kondisi mereka dinilai mengalami situasi yang dapat menimbulkan keadaan tertekan akibat banjir yang terjadi, " pungkasnya. 

Baca juga: Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Luar Biasa Rumit dan Menantang

(//Indra/tim)